bola99 live

bola99 live,data hk 2014 sampai 2023,bola99 live

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Masa Depan Papua Ada di Pundak Pemuda

Masa Depan Papua Ada di Pundak Pemuda

Sabtu, 22 Juni 2024 – 12:40 WIB Masa Depan Papua Ada di Pundak PemudaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comWebinar Masa Depan Papua: Menggali Tantangan, Peluang, serta Solusi dalam Membangun Papua yang Inklusif dan Berkelanjutan" ( 21/6) melalui platform Zoom. Foto: dok sumber

jpnn.com - Masa depan Papua ditentukan oleh apa yang dilakukan anak muda sekarang. Hal ini ditegaskan oleh mantan ketua Sinode GKI, Pdt. Albert Yoku.

Pemuda harus memiliki semangat yang kuat karena masa depan Papua bergantung pada anak Papua, karena masa lalu akan menentukan Papua yang sekarang.

"Dengan banyak kemudahan yang menjadi priveledge, anak muda sekarang harus lebih giat lagi membangun dalam bingkai NKRI," ujar tokoh Papua tersebut yang jug sebagai kepala Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.

Baca Juga:
  • Bamsoet Minta TNI-Polri Kejar KKB Pelaku Penembakan Prajurit di Papua Pegunungan

Hal senada juga disampaikan tokoh muda Papua, Neas Wanimbo menceritakan perjuangan dan perjalanan dia dalam dunia pendidikan informal.

"Kami menghadapi berbagai tantangan dan hambatan terutama kekurangan sumberdaya dan dukungan pemerintah, tapi kami tidak mematahkan niat dan tujuan mulia memberikan akses Pendidikan kepada anak didik di rumah balajar Hano Wene yang kami rintis," kenangnya.

Sedangkan dari sudut anak muda Papua, Presenter SCTV dan Putri Indonesia Papua 2018, Yuliana Fonataba, menyampaikan bahwa Pemuda Papua harus bisa melihat kesempatan karir di luar PNS/TNI/Polri.

Baca Juga:
  • Fesbul Buka Pendaftaran Seleksi Film Lokus 5 untuk Para Sineas Seluruh Kawasan Papua

"Banyak sekali peluang-peluang yang terbuka, tetapi pemuda Papua harus bisa mengembangkan diri, dan mengambil Langkah yang tepat," ajaknya dengan penuh semangat.

Hal tersebut dialami salah satu penerima beasiswa Fulbright 2015 di Amerika Serikat, Jouhannes Faidiban. Menurutnya, dalam membangun karir harus menyelaraskan antara minat/bakat, keterampilan dan bakat.

Previous article:bola setan

Next article:klasemen leganés