galaxsi77
-
2024-10-06 12:51:56 Source:galaxsi77
Browse(13573)
galaxsi77,batugoncang,galaxsi77 jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) Fauka Noor Farid menanggapi isu politik di tanah air menjelang Pilkada 2024. Dia menjelaskan pilkada awalnya ditujukan agar masyarakat mendapatkan sosok pemimpin yang berkompeten, bisa menyejahterakan masyarakat, dan pemerataan pembangunan. Namun, menurut eks anggota Tim Mawar Kopassus itu, pelaksanaan pilkada yang ada sekarang justru lebih banyak merugikan masyarakat sehingga lebih tepat dihapuskan. Dia menilai pilkada justru diselewengkan untuk menciptakan politik dinasti bagi satu kelompok saja. "Hari ini ayahnya, besok anak atau istrinya. Banyak ada celah dalam pelaksanaan pilkada ini yang justru menciptakan politik dinasti," kata Fauka di Jakarta Timur, Jumat (19/7). Bukan tanpa sebab, ketika Pilkada berlangsung pihak yang paling diuntungkan adalah pemangku jabatan sebelumnya yang mengetahui seluk beluk pemerintahan. Sedari proses perizinan melakukan kampanye pada aset pemerintah daerah yang dimudahkan, domplengan popularitas agar dikenal masyarakat, hingga pengaruh relasi kuasa. Dia menjelaskan masyarakat yang konon memiliki pilihan menentukan pemimpin justru dipaksa untuk memilih sosok tertentu karena pengaruh kekuasaan dari kepala daerah sebelumnya.Eks Anggota Tim Mawar Menilai Pilkada Bisa Ciptakan Politik Dinasti
Jumat, 19 Juli 2024 – 14:36 WIB Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) Fauka Noor Farid menyoroti perkembangan politik jelang Pemilu 2024. Foto: source for JPNN.com
Previous article:mimpi anak anjing togel
Next article:erek erek ulet
Related reading
- ● perjuangan mempertahankan nkri
- ● sohotogel togel
- ● tahanan erek erek
- ● skor persija vs persebaya hari ini
- ● erek tentara
- ● no punggung gavi
- ● no togel tang
- ● angka ikan gabus 2d
- ● togel erek-erek
- ● admin ganteng com login
- ● data hongkong 2000
- ● live score808 apk
- ● data singapore 2022
- ● buku mimpi kopi
- ● ibrahim sanjaya