yall shoot

  • 2024-10-07 03:47:53 Source:yall shoot

    Browse(98)

yall shoot,a1 anugerahtoto,yall shoot

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Teken MoU, BKKBN dan Otorita IKN Siap Jadi Contoh Tidak Melahirkan Stunting Baru

Teken MoU, BKKBN dan Otorita IKN Siap Jadi Contoh Tidak Melahirkan Stunting Baru

Sabtu, 11 Mei 2024 – 14:41 WIB Teken MoU, BKKBN dan Otorita IKN Siap Jadi Contoh Tidak Melahirkan Stunting BaruFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dokter Hasto Wardoyo dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Ir. Bambang Susantono menandatangani Nota kesepahaman bersama atau memorandum of Understanding (MoU) antara BKKBN dan Otorita IKN di Astara Hotel Balikpapan, Jumat (10/5/2024). Foto: Humas BKKBN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dokter Hasto Wardoyo menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi percontohan untuk tidak melahirkan stunting baru.

Untuk itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) wajib menjadi perhatian utama pemerintah.

Hasto menyampaikan hal itu pada acara penandatanganan kesepahaman bersama atau memorandum of Understanding (MoU) antara BKKBN dan Otorita IKN di Astara Hotel Balikpapan, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga:
  • Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

“Saya sudah sampaikan kepada pemerintah daerah setempat, bahwa caranya tidak sulit. Ketika penduduk jumlahnya 200 ribu, itu setiap 1.000 penduduk yang ada di sekitar IKN hanya akan melahirkan sekitar 16 orang setiap tahunnya. Maka, kalau 200 ribu, ya tugasnya mencegah kelahiran stunting pada 3200 orang sehingga zero stunting,” ujar dokter Hasto.

Mengutip arahan Presiden mengenai data sasaran intervensi yang harus benar-benar detail, dokter Hasto mengatakan BKKBN siap mendukung IKN dengan data keluarga by name by address yang ada di kawasan IKN.

Data tersebut terdiri secara rinci, termasuk status risiko stunting.

Baca Juga:
  • Kepala BKKBN: Jangan Sampai Muncul Generasi Stunting di Indonesia

“Kami punya Tim Pendamping Keluarga di sekitar IKN. Mereka yang setiap hari mencatat siapa yang menikah, hamil, dan melahirkan. Kalau per tahun ada 3.200 ibu hamil, maka bisa dikira-kira sebulan ada 250 ibu hamil, per harinya tidak sampai 10 yang melahirkan di IKN,” papar dokter Hasto.

Lebih lanjut, dokter Hasto menyebut risiko keluarga berisiko stunting berikutnya adalah calon pengantin.

Previous article:erek ikan gabus

Next article:erek pisau